Buku – Pasien oleh Naomi Midori

Pasien merupkan buku misteri thriller lokal pertamaku. Soalnya kalau dicek kembali memang banyaknya aku baca buku terjemahan sih. Bisa dibilang ini adalah pengalaman pertama yang sangat aku tunggu dan excited banget habis dapat bukunya. Kenapa excited? Soalnya di timeline banyaaak banget yang kasih rekomendasi buat baca buku ini.

Ada sedikit spoiler di sini jadi kalau tidak berkenan baca bisa langsung skip ke bagian akhir tulisan. Selain itu, aku ingatkan untuk baca Peringatan Sebelum Baca karena ada beberapa hal yang aku sebutkan sebelum kalian membaca buku ini.

Buku – Pasien oleh Naomi Midori
Pasien karya Naomi Midori yang aku baca kemarin.

Blurb Buku

Enam anggota keluarga pemilik toko bangunan ditemukan terbantai di rumah mereka. Penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa mereka saling membunuh karena perebutan warisan.

Namun, bagaimana jika insiden tersebut adalah campur tangan orang lain?

Tentang Buku

Pasien merupakan karya perdana Naomi Midori. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Haru. Kali ini aku baca cetakan ketiga yang dicetak pada Juli 2024. Bukunya tipis terdiri dari 120 halaman.

Peringatan Sebelum Baca

Buku ini memiliki rating usia 18+. Terdapat adegan gore dalam buku ini. Ada juga adegan seksual dan pelecehan seksual yang mungkin bisa membuat tidak nyaman.

Akses Buku

Setahuku Pasien hanya dapat diakses dalam bentuk fisik. Buku fisiknya bisa dibeli di toko buku terdekat dan kesayangan kalian. Kalau mau beli online bisa beli Pasien di Shopee lewat link ini.

Rekap Singkat

Pasien adalah salah satu buku yang bisa aku baca sekali duduk. Dalam waktu singkat sekitar 1,5 jam, aku bisa melahap habis buku ini tanpa terasa. Rasanya tiap halaman bergulir beneran gak keras. Seru! Terutama saat dibuat bertanya-tanya dan terhanyut terbawa misteri dan teki-teki yang ada di buku ini. Setiap berganti bab ada pertnyaan kenapa sih dan kok begini yang bergelayut.

Secara pribadi, aku suka gaya penulisan buku ini. Tulisannya rapi dengan sebuah sentuhan khas yang menarik buatku. Ada kayak touch yang buat aku terkesan saat baca. Penggambaran ceritanya juga oke banget pokoknya buatku.

Tensi cerita dibagun apik dari awal. Makin mundur, makin naik, makin dibuat bertanya-tanya, makin seru pokoknya. Aku merasa kayak itu mendengar di tempat yang sama dengan pembicaraan 2 tokoh di sini.

Semakin lama berbicara, aku merasa semakin mengenal para tokoh. Selama baca di beberapa bagian rasanya simpatiku ditarik, dipilin-pilin, dipermainkan, dan dibuat bertanya-tanya. Rasanya dekat sekali dengan kita soalnya memang latar belakangnya para tokoh somehow relate dan dekat dengan apa yang ada di sekitar kita. Gambaran di buku ini mungkin kayak jarang terjadi tapi nyatanya memang ada di sekitar kita.

Beberapa bagian di buku ini rasanya filosofis. Justru malah bagian itu yang ngena banget pas aku baca. Pernyataan ini sukses buat aku bertanya-tanya akan pembenarannya. Rasanya kayak salah satpi terasa benar dan membuat hatiku tersentuh dan tersayat di saat bersamaan.

Terutama Imelda yang yah kayaknya terlalu twisted banget. Mau bersimpati di satu sisi karena emang kasihan banget. Namun, di sisi lain juga merasa kok stres banget. Kayak pikirannya korsleting juga.

Pokoknya makin masuk ke dalam dan mengenal seluruh inti cerita rasanya mau teriak faaaaak! Ternyata semua karakter di sini sters semua. Semua orang gila. Terutama di bagian pembunuhan yang emang berdarah-darah banget dan dengan adegan yang buatku eksplisit banget. Belum lagi adegan seksual dan pelecehanyang bikini merinding, bergidik, mual, dan gak nyaman. Rasanya kayak bikin gila sendiri Kayaknya selama baca emang aku gak berhenti menyebut kata gila sih.

Dari awal baca emang Imelda terlihat sudah stres dan seram. Kayak ada hawa dan sentuhan muram tersendiri. Cuma nih ya, ternyata dia itu lebih! Lebih stres dan gila. Psikopat astaga! Stres banget pokoknya kalau mengingat Imelda. Twist-nya lagi malah Denisa juga stres. Kan! Stres semua pokoknya!

Pokoknya aku ingat banget habis baca buku ini langsung bilang: yang stres kelihatan waras, yang waras kelihatan stresi, stres semua malahan.

Kesan Singkat

Secara keseluruhan, aku menikmati buku ini. Menikmati banget malahan. Bagi yang gemar thriller pendek silakan baca Pasien. Walaupun mungkin buatku habis baca ini agak stres sedikit, tetapi aku gak bisa menampik buku ini memang menarik dan seru.

Pasien rasanya segar, ringan karena pendek dan singat, penuh twist serta kegilaan, dan seru sekali. Mungkin sedikit pengingat kembali alias reminder ada beberapa hal yang buat tidak nyaman terutama gore, pelecehan, dan adegan seksual dalam buku ini. Jadi, mungkin bagi beberapa orang bisa tidak nyaman.

Namun, serius aku merasa buku ini asyik dan menarik. Pokoknya yang belum baca Pasien monggo silakan tambahkan Pasien karya Naomi Midori ke wish list bacaan kalian.

Oh iya, rekap baca Buku Pasien ini juga akan aku unggah di akun instagram @arestyuning dan twitter/X @arestyuning. Boleh banget yang mau mutualan bisa follow dua akunku itu.

Sampai jumpa di rekap buku berikutnya. Soalnya masih banyak rekap yang bakal aku unggah segera di blog ini.

restyu, 120425.

Lebih lamaTerbaru

Posting Komentar