Review Buku – Membunuh Itu Gampang (Murder Is Easy) oleh Agatha Christie

Akan ada pembunuhan lagi setelah kematian beruntut dari beberapa orang. Bayangin nih ya dalam basa-basi obrolan di kerata keluar pernyataan itu dari lawan bicaramu. Kaget, heran, dan skeptis pasti langsung merayap di pikiran. Reaksiku sih sama dengan Luke Fitzwilliam yang mendengarnya. Apalagi ditambah pernyataan di lawan bicara yang mengatakan bahwa membunuh itu gampang.

Membunuh Itu Gampang kemarin yang aku baca
Membunuh Itu Gampang kemarin yang aku baca.

Murder Is Easy yang dalam terjemah bahasa Indonesia dikenal dengan Membunuh Itu Gampang merupakan salah satu novel karya penulis kondang Agatha Christie. Bercerita tentang sebuah kasus misteri kematian beruntun yang terjadi di sebuah desa dan perjalanan Luke Fitzwilliam dalam mengungkapnya. Buku ini merupakan buku ke-23 yang aku rampungkan di tahun 2025. Lantas, ini adalah rekap bacaku tentang: Membunuh Itu Gampang (Murder Is Easy) karya Agatha Christie.

Sinopsis Buku

Membunuh Itu Gampang (Murder Is Easy) memiliki sinopsis sebagai berikut:

Dalam perjalanan menuju Scotland Yard untuk melaporkan beberapa peristiwa pembunuhan di desanya, seorang wanita paruh baya bertemu Luke Fitzwilliam, pensiunan polisi. Luke mencoba menghentikan wanita itu yang terus mengoceh bahwa si pembunuh pasti berpikir membunuh itu gampang, asalkan tak ada seorang pun tahu siapa dia. Tetapi, kemudian dua pembunuhan terjadi, dan kal ini salah satu korbanya adalah si wanita paruh bawa.

Informasi Buku

Murder Is Easy karya Agatha Christie pertama kali diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1939. Buku ini pertama kali diterbitkan di Inggris oleh penerbit Collins Crime Club.

Terjemah bahasa Indonesia buku ini dikenal dengan judul Membunuh Itu Gampang yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan Indonesia pertama dicetak pada Januari 1987 dengan penerjemah Ny. Surwani A.S. Kali ini aku membaca versi cetakan kesepuluh yang dicetak pada April 2025. Membunuh Itu Gampang terdiri dari 328 halaman dengan ukuran buku 18 cm dan bersampul lunak. 

Akses Buku

Bagi yang kamu ingin membaca buku ini, bisa membaca edisi cetak maupun edisi digital. Edisi digital bisa dibaca di aplikasi iPusnas, EPerpusdikbud, dan Google Play Books. Sedangkan, edisi cetak bisa dibeli di toko buku kesayanganmu maupun toko buku daring. Atau kamu bisa beli buku Membunuh Itu Gampang (Murder Is Easy) lewat link shopee ini.

Cerita Selama Baca

Perjalanan awal dibuka dengan perkenalan tokoh utama kita, Luke Fitzwilliam, dan awal mula misteri kasus dibangun. Aku suka bagian awal yang eksplor pembukaan cerita degan detail menarik. Apalagi penjelasan membunuh itu mudah yang selaras judul buku ini benar-benar ditekankan. Plus, aku suka latar belakang Luke si pensiunan polisi yang ingin hidup tetang tapi malah berujung mengusut kasus kematian beruntut di sebuah desa yang masyarakatnya cukup nyentrik.

Karena pernah menjadi polisi, penyelidikan Luke rapi dan terarah. Setiap ada petunjuk baru langsung ditelusuri dan dicari benang merahnya. Kecurigaan dari satu tokoh ke tokoh lain kuat banget dijelasin selama penyelidikan berlangsung.

Cuma menurutku, Luke ini kelasnya orang yang nekat. Kadang langsung YOLO aja buat penyelidikan. Belum lagi romance yang muncul di tengah-tengah penyelidikan Luke. Yah, emang di awal udah kelihatan jelas Luke kesengsem banget sama Bridget. Cumah yah, cepet banget?! Buatku romansa Luke sama Bridget gak ngena dan berkesan buatku aku pribadi.

Selain itu, aku merasa sedikit bosan di bagian menuju pertengah cerita. Kenapa? Soalnya ada beberapa bagian yang buat aku agak frustasi karena penyelidikannya lama banget. Dugaan tokoh yang diduga sebagai si pembunuh silih berganti seiring dengan fakta yang ada tapi progesnya rasanya stuck gak banyak kemajuan. Aku mikir kayak karakter ini, karakter ini, dan karakter ini emang sus dan bisa jadi pelaku cuma kok kayak proges penjelasan detailnya agak kurang dan bosenin.

Namun, menjelang seperempat akhir cerita rasanya aku diputar oleh kejuatan-kejutan yang gak aku duga. Awalnya udah mikir pasti: ih emang freak sih dia dari awal jadi wajar sih kalau pembunuhnya dia. Sayangnya nih, pelintiran alur ceritanya jauh dari dugaan dan terus berlanjut. Pelaku justru jauh banget dari dugaanku. Mana kunci teka-tekinya sebenarnya udah ada dan jelas cuma emang aku sendiri gak ngeh. Beneran kayak wah ini di luar ekspetasi pribadiku soalnya emang si pelaku gak aneh buatku serta biasa aja.

Di bagian akhir dalam penyelesaian dengan si pembunuh ini benar-benar naik banget tensinya! Si pelaku emang pada dasarnya gila dan cerdik dalam memanipulasi kalau aku telisik lagi. Terus, aku rasa semua hal dituntaskan dengan jelas di akhir dan aku puas akan penutup misterinya. Cuma yah kembali lagi gak sreg sama romance yang nyempil di sini.

Penutup Setelah Baca

Membunuh Itu Gampang (Murder Is Easy) menyajikan perjalanan penelusuran misteri kematian yang menarik. Kematian yang nampak remeh dan biasa ternyata merupakan sebuah rangkaian pembunuhan dari pembunuh gila yang cerdik jauh dari dugaan kita. Para tokoh yang karakternya beragam plus khas, misteris yang semakin ditelusuri semakin kompleks dan terasa masuk akal, serta bumbu plot twist jauh dari dugaan menjadi kombinasi apik satu buku ini.

Akhir kata, aku menikmtai seluruh perjalanan membaca buku ini. Jadi, skor akhir yang aku berikn pada buku ini adalah 4 dari 5 bintang. Aku bakal rekomendasikan buku ini sebagai salah satu buku Madam Agatha Christie yang harus kamu baca.

restyu, 051225.

Lebih lamaTerbaru

Posting Komentar